Mei 02, 2011

Sistem Direktori Linux OS dan Operasinya

KONSEP HIRARKI FILE PADA LINUX

 
Sistem file pada Linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub dirrektori.  Sistem file pada Linux diatur secara hirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan symbol “/” seperti Gambar dibawah.  Elemen dari nama path dipisahkan dengan tanda “/” (slash) seperti  /usr/bin/X11/X.   Penamaan  pada hirarki file bersifat case sensitive.  Setiap shell dan proses pada sistem masing-masing mempunyai  current  atau  working directory.  Perintah “..” berarti menuju  parent directory (satu level ke atas dari hirarki file) sedangkan perintah “.” Berarti menuju ke current directory.  File dan directory yang namanya dimulai dengan “.” Berarti file yang disembunyikan (tidak ditampilkan sebagai daftar nama file default).



Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah.  Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk ke data / isi file tersebut).  Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi (disebut juga Subdirektori).
DIREKTORY STANDAR
Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas direktori sebagai berikut :

/ (root)
Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.

/boot
Direktori  boot   tesimpan  file-file boot   loader  diantaranya grub atau  lilo.  Kernel, initrd dan system.map  juga  terletak didalam  /boot.  Jika system yang digunakan menggunakan  partisi  LVM  ataupun  partisi   dalam  jaringan.  Maka   ada   baiknya dibuatkan   partisi   kecil   tersendiri   untuk  meletakkan   /boot   di   harddisk   dengan filesystem konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering bermain-main dengan kernel./sys. Berisi   informasi   yang   berkaitan   dengan   kernel,   device   dan   firmware.  Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'system'.

/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-file biner  atau bisa dianggap aplikasi   sistem  ini   jika dioperasikan  secara  tidak tepat   bisa   berpotensi  merusak.   Untuk  memudahkan  mengingat,   direktori   ini dianggap kependekan dari 'super binary'

/bin
Berisi   file-file binari  atau aplikasi  yang  lebih umum dan dapat  digunakan oleh semua user.  Untuk memudahkan mengingat,  direktori   ini  dianggap kependekan dari 'binary'.
/lib
Berisi   file-file   library  atau  pustaka   dari   semua   aplikasi   binari  yang  tersimpan dalam direktori   /sbin dan  /bin.  Di  direktori   ini   juga  tersimpan berbagai  macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat   aplikasi   di   linux   dapat   menghemat   ukuran.   Untuk   memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'library
/dev
Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar   berisi   file.   Isi   dari   /dev   ini   berkaitan   dengan   perangkat-perangkat   yang terdapat pada system.
/etc
Direktori   /etc berisi  file-file konfigurasi  sistem.  Mayoritas aplikasi  dan  layanan konfigurasinya   tersimpan   di   direktori   /etc   termasuk   diantaranya   /etc/hosts, /etc/resolv.conf dan lain sebagainya.
/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan   untuk   server,   direktori   pengguna   masih   dikelompokkan   lagi kedalam   /home/users.   Di   dalama   direktori   /home/nama-user   tersimpan konfigurasi-konfigurasi   yang   spesifik   terhadap   user   tersebut.
/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD,   flash disk,  bahkan  floppy disk  juga akan  termount  di  direktori   ini. 
/mnt
Pada   Linux   yang   masih   umum   menggunakan   kernel   2.4.x.   Untuk   tempat mengumpulkan mount  point  berada di   /mnt.  Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt
bisa  juga dijadikan mount  point  pada  saat   system  rescue atau  troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari 'mount
/usr
Sebuah   sub-hirarki   dari   root   filesistem  di   simpan   didalam  /usr.  Didalam  /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin,  sbin dan  lib.  Hanya saja,  aplikasi  dan  librari  yang  terletak  /usr  tidak terlalu   kritikal   untuk   sistem. 
/usr/share
Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang bisa dan boleh digunakan oleh semua user  akan diletakkan didalam  /usr/share.
Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan.
/usr/doc
Merupakan  tempat  untuk menyimpan dokumentasi  dan  catatan yang berkaitan dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan aplikasi yang   dikembangkan   dengan   baik,   maka   tentunya   juga   menyediakan   file dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc
/usr/src
Merupakan   tempat   untuk  menyimpan   source   code   dari   aplikasi   sistem.  Yang paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code ini sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi
di tingkat kernel dengan dasar kernel sebelumnya
/usr/local
DI disini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang berbeda dan di
bagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr.
/root
Merupakan direktori  home-nya superuser   (root).  Harap  jangan bingung dengan direktori root (/).  Walaupun cara menyebutnya sama,  tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda.
/var
Direktori   /var  merupakan direktori  yang  isinya sangat  dinamis.  Jika digunakan didalam  server.  Sangat  dianjurkan  /var   ini  untuk diletakkan di  partisi   terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat.
/proc
Direktori   /proc   juga  merupakan   pseudo   filesystem  yang  mirip   dengan   /dev. Bedanya,  /proc ini  murni  hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. 
/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro akan otomatis  membersihkan  isi  dari   /tmp  sewaktu  reboot. 

/lost+found
Di  direktori   ini   linux menyimpan   file-file  yang  berasil  di   recover   saat   sistem crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita sapat menemukan file yang hilang.


Sistem File dan Struktur Direktori Pada Sistem Operasi Linux



1.      Sistem File


Sistem file (filesystem) secara praktis diartikan bagaimana Linux menyimpan data  ke peralatan penyimpanan seperti hard disk, CD/DVD ROM, usb disk, dan floppy.  Sistem  file Linux banyak  jenisnya,  namun yang paling banyak digunakan saat   ini adalah ext3. Ext3 tergolong journaling filesystem, yang memiliki kelebihan dari sisi  keamanan   data.  Misalnya,   ketika   listrik  mati  mendadak   sehingga   tidak   sempat  shutdown atau melakukan pelepasan secara normal   (umount),  maka  tidak perlu melakukan fsck (scandisk) saat booting berikutnya.
Sistem  file Linux  lainnya antara  lain reiserfs (juga  tergolong  journaling  filesystem)  dan ext2  (versi   lama dari  ext3 yang belum bersifat   journaling).  Linux  juga dapat mengakses sistem file lain seperti DOS, Windows (VFAT 16, VFAT 32, dan NTFS),  Unix, jfs, dan lain-lain. Swap dapat digolongkan sebagai sistem file pengganti RAM,  sehingga disebut juga virtual memory. Sistem file lain yang berbasis jaringan adalah samba   (smb)   yang   juga   digunakan   oleh  MS Windows   dan  NFS  (Network   File System) yang juga digunakan oleh sistem operasi Unix.
Cara membuat  sistem  file   di  hard disk ada dua  langkah,  yaitu membuat  partisi,  kemudian memformatnya. Salah satu perintah pembuatan partisi adalah fdisk, dan perintah format adalah mkfs.
Perintah mengedit  atau membuat partisi  adalah  fdisk  /dev/sda,   lalu ketik m untuk melihat daftar perintah di menu fdisk. Ketik p untuk melihat daftar partisi, dan ketik q untuk keluar tanpa menyimpan perubahan.

Perintah   berikut   ini   akan  memformat   partisi   13   dari   hard   disk   primary  master 


(/dev/sda) dengan sistem file ext3:
# mkfs.ext3 /dev/sda13
atau
# mkfs -t ext3 /dev/sda13


2.      Struktur Direktori


 Sebelum mengakses   file   dan   direktori   dan   perintah-perintah  yang   berhubungan dengannya,  Anda sebaiknya  lebih dahulu memahami  struktur   file dan direktori  di  Linux.
Linux memiliki  direktori  paling atas atau paling kiri,  dibaca slash  (garis  miring),  dinamakan   root   directory   atau   direktori   akar.   Itu   perbedaan  mendasar   struktur direktori  Linux dengan Windows.  Di  Windows ada  folder  C:  yang mengarah ke direktori paling atas dari harddisk. Di Windows juga ada A: untuk masuk ke disket. Tapi, di Windows tidak ada direktori di atas C dan A.
Di Linux, C biasanya berupa direktori /mnt/win atau yang lain sesuai dengan yang membuat distro Linux. /mnt/win disebut mount point, yang berhubungan dengan file harddisk dengan partisi /dev/sda1. Jadi, C di Windows itu juga sejenis mount point  yang berhubungan device (/dev) harddisk.
Jika /mnt/win diganti dengan /C, artinya /C adalah mount point bagi /dev/sda1. Yang membedakan C di  Linux dengan C di  Windows,  adalah adanya garis miring  /  di  sebelah kiri C di Linux, dan tidak ada garis miring di Windows. Ini juga berarti, garis
miring / adalah direktori di atas C.

Operasi Pada Direktori
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
1. Mencari berkas, kita dapat menemukan sebuah berkas didalam sebuah struktur direktori. Karena berkas-berkas memiliki nama simbolik dan nama yang sama dapat mengindikasikan keterkaitan antara setiap berkas-berkas tersebut, mungkin kita berkeinginan untuk dapat menemukan seluruh berkas yang nama-nama berkas membentuk pola khusus.
2. Membuat berkas, kita dapat membuat berkas baru dan menambahkan berkas tersebut kedalam direktori.
3. Menghapus berkas, apabila berkas sudah tidak diperlukan lagi, kita dapat menghapus berkas tersebut dari direktori.
4. Menampilkan isi direktori, kita dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori, dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar tersebut.
5. Mengganti nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah posisi berkas dalam direktori.
6. Melintasi sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan berkas didalam struktur direktori.

      Direktori Satu Tingkat Ini adalah struktur direktori yang paling sederhana. Semua berkas disimpan di dalam direktori yang sama. Struktur ini tentunya memiliki kelemahan jika jumlah berkasnya bertambah banyak, karena tiap berkas mesti memiliki nama yang unik.
      Direktori Dua Tingkat Kelemahan yang ada pada direktori tingkat satu dapat diatas pada sistem direktori dua tingkat. Caranya ialah dengan membuat direktori secara terpisah. Pada direktori tingkat dua, setiap pengguna memiliki direktori berkas sendiri (UFD). Setiap UFD memiliki struktur yang serupa, tapi hanya berisi berkas-berkas dari seorang pengguna. Ketika seorang pengguna login, master direktori berkas (MFD) dicari. Isi dari MFD adalah indeks dari nama pengguna atau nomor rekening, dan tiap entri menunjuk pada UFD untuk pengguna tersebut. Ketika seorang pengguna ingin mengakses suatu berkas, hanya UFD-nya sendiri yang diakses. Jadi pada setiap UFD yang berbeda, boleh terdapat nama berkas yang sama.